Nabi Ismail merupakan salah satu nabi dalam agama Islam dan juga dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Dia adalah putra Nabi Ibrahim
dan Siti Hajar. Kisah Nabi Ismail banyak terdapat dalam Al-Quran dan Hadis.
Menurut kisah dalam Al-Quran, Nabi Ibrahim dan Siti Hajar hidup di tanah Mesir. Pada suatu saat, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membawa Siti Hajar dan bayi Ismail ke Makkah, di mana Allah ingin membangun Ka'bah sebagai tempat suci ibadah bagi umat manusia.
Nabi Ibrahim meninggalkan Siti Hajar dan Ismail di lembah yang tandus di dekat Makkah. Pada saat itu, lembah tersebut tidak memiliki air atau tumbuhan. Nabi Ibrahim meninggalkan mereka dengan keyakinan bahwa Allah akan melindungi dan memberikan rezeki kepada mereka.
Siti Hajar berjuang mencari air untuk Ismail yang kehausan. Dalam keputusasaan, ia berlari antara bukit Shafa dan bukit Marwah tujuh kali mencari bantuan. Setelah perjuangannya yang tulus, Allah memperlihatkan air zam-zam yang muncul di dekat kaki Ismail. Air tersebut menjadi sumber air yang penting bagi umat Islam hingga saat ini.
Nabi Ismail tumbuh menjadi seorang pemuda yang saleh. Ketika ia mencapai usia remaja, Allah menguji kesetiaan Nabi Ibrahim dengan perintah untuk mengorbankan putranya itu sebagai bentuk pengabdian. Nabi Ismail bersedia untuk dikorbankan dalam ketaatan kepada Allah.
Namun, ketika Nabi Ibrahim bersiap untuk mengorbankan Ismail, Allah mengirimkan malaikat Jibril (Gabriel) untuk menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai tanda kesetiaan yang luar biasa. Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa kurban atau 'Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam setiap tahunnya.
Kisah Nabi Ismail mengajarkan ketekunan, kepercayaan, dan kesetiaan kepada Allah.